Postingan

LEGENDA GUNUNG KEMUKUS

LEGENDA GUNUNG KEMUKUS Gunung kemukus terletak di daerah Barong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, yaitu tepatnya di sebelah barat Jalan Raya Solo-Purwodadi. Berawal dari cerita Pangeran Samodra yakni putra dari Prabu Hudhara (Brawijaya VII) raja terakhir dari Kerajaan Majapahit, yang menjalin cinta dengan ibundanya sendiri (selir dari sang ayah), yaitu Nyai Ontrowulan. Setelah runtuhnya Majapahit, semua penghuni Majapahit berpindah ke Demak Bintoro, Jawa Tengah, namun tidak dengan Pangeran Samodra. Pangeran Samodra memutuskan untuk belajar agama Islam pada Sunan Kalijaga. Setelah merasa cukup akan ilmu yang dimilikinya, Pangeran Samodra diutus untuk berguru kepada Kyai Ageng Gugur di daerah Gunung Lawu. Disini, Pangeran Samodra menyelesaikan pendidikannya dengan baik. Ketika perjalanan pulang ke Demak, ia didampingi oleh dua abdinya dan slalu menyebarkan agama Islam di setiap tempat yang disinggahinya. Dalam perjalanan itulah kemudian Pangeran Samodra jatuh sakit

legenda SRAGEN

Gambar
TUGAS KETERAMPILAN MENULIS II Disusun guna untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keterampilan Menulis II Dosen Pengampu : Budi Waluyo, S. S., M. Pd. Oleh : WAHYU SULISTIYANINGSIH K4211065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JAWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 LEGENDA NAMA KABUPATEN “SRAGEN” Ing sejarah, wonten satunggaling peperangan ingkang dipunsebat Perang Mangkubumen, inggih menika awit warsa 1746 ngantos 1757, antaraning pasukan Pangeran Mangkubumi (Hamengku Buwono I) kaliyan tentara Kolonial Walanda. Pangeran Mangkubumi dipunparingi Tombak Pusaka Keraton “Kangjeng Kyai Pleret” dening kangmasipun, Sunan Paku Buwono II. Wonten ing lampahan perang, Pangeran Mangkubumi kaliyan pasukanipun dugi Desa Pandak Karangnongko ingkang kalebet tlatah Sukowati. Ing ngriku Pangeran Mangkubumi damel Pamarintahan Pambarontak. Desa Pandak Karangnongko dipundadosaken pusat pamarintahan, ugi Pangera

Distribusi Konsonan

Distribusi huruf-huruf konsonan : No Konsonan Ciri-ciri 1 b termasuk konsonan hambat letup bilabial (bibir) bibir bawah sebagai penghambat artikulator aktif bibir atas bertindak sebagai artikulator pasif bibir atas dan bibir bawah bertemu bentuk bibir tidak bundar contoh Bapak ‘ayah’, bengok ‘teriak’ 2 c termasuk konsonan hambat letup medio-palatal tengah lidah sebagai artikulator aktif artikulator pasifnya adalah langit-langit keras bentuk bibir pipih ke samping contoh Cethol ‘anak katak’, cething ‘tempat nasi’ 3 d termasuk konsonan hambat letup apiko-alveolar penghambat artikulator pasif adalah gusi artikulator aktif adalah ujung lidah ada sedikit tekanan dalam pelafalan lidah seperti terpental dari atas
Gambar
Membangun Moralitas Mahasiswa sebagai Calon Guru yang Berkarakter Kuat dan Cerdas Makalah Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu Dosen : Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M. Pd. Oleh : Wahyu Sulistiyaningsih K4211065 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JAWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 BAB I Pendahuluan             Dewasa ini, untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas semakin berat, hal ini merupakan tantangan pendidikan. Pendidikan tidak hanya memberikan pengetahuan, namun juga harus mampu membentuk dan membangun karakter kuat pada setiap diri peserta didik yang kemudian menghasilkan suatu keseimbangan, sehingga peserta didik mampu mengembangkan potensi yang ada pada dirinya dan menemukan tujuan hidup yang sebenarnya ingin mereka capai.             Dalam perkembangan dunia yang begitu cepat dan canggih, prinsip pendidikan untuk membangun etika dan meningkatkan nilai karakter peserta didik harus tetap di