Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Kepergian Ibu Asih

Sebenernya kisah ini masih termasuk dalam Boyolali My Destiny, tapi aku lebih memilih judul ‘Kepergian Ibu Asih’ daripada ‘Boyolali My Destiny #3’. Aku yakin takdir Allah selalu luar biasa, dan aku benar-benar mengalaminya. Bukan tanpa sebab mengapa Allah memindahkanku untuk PPL di Boyolali. Ketika itu adalah masa yang benar-benar berat dan sulit dialami oleh Mas Alek. Yaaa, Allah menginginkanku ada di samping Mas Alek, mendampingi Mas Alek, menguatkan Mas Alek. Sekitar awal bulan Oktober 2014, ibu Asih, ibunya Mas Alek jatuh sakit. Beliau tidak mau makan, hingga badannya lemas dan tidak ada tenaga. Mas Alek, Windar, dan akupun selalu berusaha keras untuk membujuk ibu agar mau makan. Tapi ibu tetap ndak mau makan, mungkin ibu merasakan sakit di salah satu bagian organ tubuhnya, namun ibu tak pernah mau mengatakan. Hingga pada suatu ketika ibu benar-benar tak berdaya dan dibawa ke rumah sakit. Dokter hanya bilang kalau ibu sakit karena perutnya tidak kemasukan nasi sehingga le

Boyolali My Destiny #2

Gambar
Kegiatan PPL berjalan lancar, teman-temanku PPL berjumlah 32 mahasiswa dari berbagai prodi fakultas FKIP. Enam diantaranya perempuan, dan selebihnya laki-laki. Yupp, jumlah mahasiswa PPL antara perempuan dan lagi-lagi satu banding delapan. Ini dia mereka: No Nama Mahasiswa Program Studi 1 Achmad Marzuki Pendidikan Biologi 2 Adi Nugroho Pendidikan Matematika 3 Adiwidia Hernowo Pendidikan Bahasa Inggris 4 Agus Permadi Pendidikan Sosio Antropologi 5 Ahmad Hidayat Fauzi Pendidikan Fisika 6 Anggoro Eko Prasetyo Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 7 Anggun Budi Satriya Pendidikan Bahasa Jawa 8 Annas Kuncoro Abdurahman Pendidikan Sosio Antropologi 9 Arief Aditya Fuady Pendidikan Biologi 10 Arif Rachmanto Pendidikan Sosio Antropologi 11 Chrisbi Adi Ibnu Gurinda Pendidi

Boyolali My Destiny #1

Gambar
Okaaay, Agustus 2014 tak terasa aku udah semester tujuh aja. Ada mata kuliah Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang harus aku tempuh. Latihan ngajar? Yapp, latihan ngajar di sekolah. Penempatan ditentukan oleh pihak kampus, berdasarkan domisili dekat tempat tinggal atau berdasarkan perolehan IPK aku juga ndak tau. Kala itu aku mendapat jatah penempatan di SMA Negeri Gondangrejo, sekolah yang cukup dekat dengan rumahku, kira-kira hanya 10 menit sampai. Mengetahui hal tersebut, orang tuaku senang, karena aku bisa setiap hari pulang tanpa kost. Emmm, tapi rada bimbang juga akunya, karena dengan aku PPL di Gondangrejo pasti kalau mau ketemu sama Mas Alek sulit, atau bahkan ndak bisa. Masak iya tiga bulan LDR.Huft... Aku serahin saja sama Allah. Menjelang hari H PPL, aku memperoleh informasi dari pihak kampus kalau seluruh mahasiswa yang penempatannya di SMA Negeri Gondangrejo akan dipindah. Sontak aku syokk, waktu udah mepet, tapi aku belum tau mau dipindah PPL kemana. Bingung, cari-ca

Wisuda 14 Juni 2014

Gambar
Bulan Januari, Mas Alek telah menyelesaikan penelitian dan skripsinya. Hingga pada tanggal 28 Januari 2014 Mas Alek dinyatakan lulus oleh dosen penguji. Sebenarnya Mas Alek bisa mengikuti wisuda bulan Maret, tapi karena kuota wisudawan sudah penuh, akhirnya Mas Alek wisuda di bulan Juni. Takdir Allah selalu datang tanpa diduga. Malam hari tanggal 25 April 2014 Mas Alek mengalami kecelakaan. Sebenarnya bukan hal yang baru kali pertama Mas Alek kecelakaan. Dahulu (ketika Mas Alek belum mengenalku) Mas Alek pernah mengalami kecelakaan pula yang begitu parah, hingga harus dirawat di RS Yarsiss selama enam bulan. Teman-temannya bercerita kalau kala itu separo dari wajah Mas Alek rusak karena terbentur trotoar jalan. Hemmmmm aku tak bisa membayangkan kala itu. Tapi alhamdulillah atas kasih dan sayang Allah, kini wajah Mas Alek bisa kembali seperti semula, meski masih ada bekas-bekas kecil di pipi dan bawah mata kirinya. Kecelakaan kali ini pun cukup parah, menjadikan tubuh Mas Alek penu

Lagi-lagi teman yang gila tapi asyik

Gambar
Belum beranjak dari bulan Maret. 28 Maret 2014. Dan... pertemuanku dengan orang-orang gila masih berlanjut ternyata sodaraa. Tak cukup Mas Toto dan Mas Anggit saja, ini masih ada lagi. Teman dekat Mas Alek, bisa dibilang sahabat atau saudara, namanya Alfian Ari Nugroho, panggilannya Mas Avie. Kala itu hari Jum’at, aku hanya ada satu mata kuliah di pagi hari. Selebihnya quality time with Mas Alek. Yapp, sekitar pukul sepuluh, aku dan Mas Alek berencana untuk main ke suatu tempat. Tapi sama-sama bingung tak tau ingin ke tempat mana. Berdua sudah menyusuri jalan. Akhirnya Mas Alek yang sedang ‘nguntir’ gas motor memberikan ponselnya kepadaku dan memintaku untuk sms Mas Avie. Sms yang intinya menanyakan saat itu Mas Avie ada waktu atau tidak. Aku belum tau Mas Avie itu siapa, orangnya yang mana., temen kuliah atau temn main. Ummm.. Dan Mas Avie menjawab sms kalau saat itu sedang longgar. Alfian Arie Nugroho (Mas Avie) with Me Mengetahui jawaban tersebut, Mas Alek langsung tancap