Lagi-lagi teman yang gila tapi asyik



Belum beranjak dari bulan Maret. 28 Maret 2014. Dan... pertemuanku dengan orang-orang gila masih berlanjut ternyata sodaraa. Tak cukup Mas Toto dan Mas Anggit saja, ini masih ada lagi. Teman dekat Mas Alek, bisa dibilang sahabat atau saudara, namanya Alfian Ari Nugroho, panggilannya Mas Avie.
Kala itu hari Jum’at, aku hanya ada satu mata kuliah di pagi hari. Selebihnya quality time with Mas Alek. Yapp, sekitar pukul sepuluh, aku dan Mas Alek berencana untuk main ke suatu tempat. Tapi sama-sama bingung tak tau ingin ke tempat mana. Berdua sudah menyusuri jalan. Akhirnya Mas Alek yang sedang ‘nguntir’ gas motor memberikan ponselnya kepadaku dan memintaku untuk sms Mas Avie. Sms yang intinya menanyakan saat itu Mas Avie ada waktu atau tidak. Aku belum tau Mas Avie itu siapa, orangnya yang mana., temen kuliah atau temn main. Ummm.. Dan Mas Avie menjawab sms kalau saat itu sedang longgar.
Alfian Arie Nugroho (Mas Avie) with Me
Mengetahui jawaban tersebut, Mas Alek langsung tancap gas menuju rumah Mas Avie. Untuk pertama kalinya aku ke Kota Susu, Boyolali. Sesampainya di rumah Mas Avie, aku dan Mas Alek disambut ramah oleh Mas Avie. Ehh, ndak cuma ramah ding, tapi disambut dengan perlakuan gila juga. “Edyaan ig isoh-isohe wong loro padha-padha seneng nganggo kathok jeans mbosor (ombo ngisor), jan jodho tenan og” Kalimat pertama yang terlontar dari mulut Mas Avie sembari tertawa. Mendengar hal tersebut, aku justru baru sadar kalau saat itu aku dan Mas Alek sama-sama sedang mengenakan celana jeans ‘mbosor’. Hadew Mas Alek emang suka mengenakan celana jeans yang demikian, tapi aku sendiri juga emang sudah terbiasa mengenakan celana yang kaya gitu juga. Ahh hahahaha
Disana ada semacam teras yang bisa dipakai untuk duduk lesehan. Karena perjalanan cukup jauh, aku pun segera duduk bersandar di atas karpet. Seperti biasa, Mas Alek mengeluarkan ponselnya dan play musik. Mas Avie mengeluarkan beberapa toples berisi makanan ringan dari dalam rumahnya. Aku melepas jaket tebalku. Lagi-lagi Mas Avie nyeletuk menggodaku “jaket og enek bulu-bulu ne kaya ngono”. Aiih, apa-apa dikomen. Aku menimpali dengan kata-kata ‘guyonan’ juga “yoben o, jakete sopo, sing nganggo sopo” haha. Tak hanya itu, helm ku pun masih dikomen “tuku helm og werno pink” Alamaaakkk....
Setelah beberapa saat aku duduk, Mas Alek mengajakku ke dalam rumah Mas Avie untuk mengucapkan salam dan berkenalan dengan ibu Mas Avie. Mas Alek sudah menganggap ibunya Mas Avie sebagai ibunya sendiri. Setelah melihatku, ibu Mas Avie pun menyambutku ramah.
Lantunan bacaan ayat suci Al-Qur’an yang menandakan akan segera masuk waktu jum’atan pun terdengar. Mas Avie dan Mas Alek bersiap-siap menuju masjid untuk jum’atan. Emmmmm, mereka berdua pergi, berarti aku sendirian. Krikk krikk, duhh... tapi tak apalah, selama ditinggal aku dikasih laptop sama Mas Avie yang langsung terconnect internet. Haha lumayan bisa internetan hilangin rasa bosen. Tapi lama-lama ngantuk juga, sampai tak sadar aku ketiduran. Huhu
Usai Jum’atan, Mas Alek mengatakan kalau mau ngajak Mas Avie makan ke Janti. Gembira riang tak ketulungan kaya anak kecil kalau Mas Avie denger mau ditraktir makan. Hahaha... Aku juga iya seneng sih, karena dari tadi Mas Alek juga ndak ngomong soal mau ke Janti sama aku. Terakhir ke Janti pas aku masih SD, kala itu ikut arisan keluarga besar SMK Sakti.hehe
Siap-siap, terus cuss menuju Janti, cukup deket kalau dari rumah Mas Avie. Sesampainya disana, masuk ke dalam, langsung disambut percikan-percikan air akibat ulah para ikan. Seru liatin ikan pada lari kejar-kejaran. Aku pun godain ikan dengan masukin makanan ke dalam kolam. Ummmm... J
Mas Avie milih meja, aku dan Mas Alek pesen makan. Sambil menunggu makanan dateng, kita bertiga ngobrol. Mas Alek bercerita, katanya dulu pernah janji sama Mas Avie, kalau Mas Alek punya pacar bakal traktir Mas Avie makan. Nah,, ini waktu dimana Mas Alek membayar janjinya. Aku bisa begitu cepat akrab dengan Mas Avie, hingga tiap Mas Avie ‘ngecrohi’ aku, aku bisa ngebales ‘ngecrohi’ juga. Haha :P Satu lagi kalimat yang masih ku ingat yang terlontar dari Mas Avie kala itu "sing siji bagus, sing siji ayu, padha-padha seneng nganggo jeans mbosor, padha-padha edan sisan. Jodho tenan" Hahahaha Hanya mampu meng-amini dalam hati. Tak lupa juga mengabadikan momen ini, Mas Avie memintaku dan Mas Alek untuk berpose duduk bersama untuk difoto. Dengan rasa tak berdosa, Mas Avie pun mengatakan “ngko tak aplud ning facebook”. Hadeeuw.haha
Okeee, makanan pun tiba, saatnya makaaaaan. Cacing di perut sudah protes aja minta jatah makan.Haha Nasi, lele, ca kangkung, krupuk, es teh, dan semangka. Nyam-nyam, semua makanan dan minuman habis seketika. Emang dasar bertiga ndak lapar tapi ‘nggragas’.Wkwkwkwk 
Hari cukup sore, makanan di perut udah cukup mlorot juga. Saatnya beranjak untuk pergi, pulang ke habitat asal. Ehh, jangan lupa mampir kasir buat bayar.Hihihi Sipp, struk bill udah diterima sebagai tanda pelunasan pembayaran, langsung cuss out ke parkiran untuk ambil sepeda motor. (^,^)

Komentar